Hartati Murdaya Berikan Paket Sembako dan Pengobatan Gratis di Bakauheni (Cuplikcom/Ism)
Cuplikcom - Lampung Selatan - Aksi nyata kepedulian dari Ketua Umum DPP WALUBI (Perwakilan Umat Buddha Indonesia) sekaligus Ketua Dewan Pembina KCBI (Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia) Ibu Dra. S. Hartati Murdaya kembali menggetarkan hati masyarakat. Dirinya turun langsung bersama tim relawan yang ia kirimkan secara khusus, bakti sosial pengobatan gratis dan pembagian sembako dilaksanakan di berbagai Desa yang berada di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan pada 12 - 5 Juli 2025. Tak tanggung-tanggung warga menerima manfaat langsung dari program ini mulai dari obat-obatan, pemeriksaan medis, hingga paket sembako.
Salah satu kisah paling menyentuh datang dari kunjungan tim ke rumah Ibu Sarwi, seorang lansia berusia 97 tahun yang terbaring sakit akibat hipertensi berat, patah tulang lama, ISPA, dan asam urat. Lokasinya berada jauh dari pusat desa, hanya bisa ditempuh melalui jalan sempit berbatu, tanpa sinyal komunikasi. “Kami harus melewati rute sulit yang bahkan motor pun nyaris tak bisa masuk. Tapi begitu melihat senyum Ibu Sarwi, semua lelah terbayar lunas,” ungkap Ketua Harian DPP Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Eric Fernardo, S.I.P., M.Si. bersama tim relawan.
Didampingi oleh dr. Adilla Afra dan dr. Hendrikus dari Rumah Sakit Suci Paramita (RSSP) Balaraja, Tangerang, Banten dan para relawan dari WALUBI, KCBI, dan Central Cipta Murdaya (CCM) Group, tim mendatangi rumah-rumah satu per satu. Mereka tak hanya memberi layanan kesehatan bagi lansia dan pasien kritis, tapi juga menyapa keluarga, membagikan sembako, dan menguatkan mental warga yang hidup dalam keterbatasan. “Ini bukan hanya soal pengobatan, tapi tentang menjangkau mereka yang nyaris dilupakan,” ujar dr. Adilla Afra lulusan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jenderal Achmad Yani ini.
Pengobatan massal ini menjangkau total lebih dari 1.000 pasien yang menderita berbagai keluhan mulai dari stroke, diabetes, TBC, hipertensi, hingga gangguan saraf, penyakit kulit dan lainnya. “Semua ini adalah perwujudan nilai-nilai Cinta Kasih yang diajarkan Ibu Hartati Murdaya, bahwa melaksanakan Dharma Agama dan Dharma Negara adalah dengan praktik nyata membantu sesama,” tambah Eric.
Di tengah kondisi jalan yang rusak parah dan sinyal yang hilang total, semangat para relawan menjadi terang bagi warga desa. Kisah Ibu Sarwi menjadi simbol dari makna bakti sosial yang sesungguhnya: menembus batas, menjangkau yang terlupakan, dan membagikan harapan. Lampung Selatan boleh jauh dari Jakarta karena terpisah lautan, tapi selama masih ada cinta kasih yang nyata, tidak ada jarak yang terlalu jauh untuk dijangkau.